CARI MENU ATAU RESEP

Wisudawan Terbaik ITS yang Lulus Kuliah dengan IPK 4,00

 Kisah Putri, Wisudawan Terbaik ITS yang Lulus Kuliah dengan IPK 4,00


Dikutip dari, KOMPAS.com - Dyah Putri Nariswari menggapai lulus kuliah dengan predikat terbaik di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Dia lulus kuliah dari Departemen Teknik Informatika ITS dengan pencapaian IPK 4,00 (sempurna). Alhasil, dia dinobatkan menjadi wisudawan sarjana (S1) terbaik di Wisuda ke-128 ITS.

 Mulai belajar di ITS sejak tahun 2019, mahasiswi yang akrab disapa Putri ini mengaku dirinya sedikit tertinggal dari teman-temannya di awal masuk kuliah dulu. Pada awal kuliah, dia sama sekali tidak mengerti mengenai coding, berbeda dengan banyak temannya di departemen tersebut yang telah memiliki dasar coding sejak SMA. "Dulu kalau teman saya bisa ngerjain satu soal coding selama satu jam, saya butuh waktu bahkan seharian untuk mengerjakan soal tersebut," kata Putri dikutip dari laman ITS, Selasa (19/9/2023). Selain itu, Putri terkadang merasa tertinggal dari teman-temannya yang aktif di berbagai kegiatan dan berprestasi. Untuk mengatasinya, gadis asal Surabaya ini sadar bahwa setiap orang memiliki garis waktunya masing-masing. Oleh karena itu, dia mengaku harus berfokus untuk mencapai apa yang menjadi tujuannya berkuliah di ITS, yaitu menimba ilmu dan mencari pengalaman sebanyak-banyaknya.

 

Sudah pernah magang di banyak perusahaan mentereng Berprestasi di bidang akademik tidak serta merta membuat Putri menjadi mahasiswa yang pasif di kegiatan non-akademik. Bahkan pada tahun pertama kuliah, dia sudah mencoba untuk magang di salah satu startup bernama Rindang yang didirikan mahasiswa ITS.

 

Pengalaman magang ini menjadi langkah awal yang penting dalam kariernya, meski pada awalnya ia merasa belum memiliki banyak kemampuan. "Saat itu saya belum punya pengalaman apapun dan teman-teman di startup membantu saya untuk berkembang dan belajar banyak hal," kenang anak dari pasangan orangtua bernama Airlangga dan Agung Retno Rachmawati ini. Putri mengungkapkan, magang pertamanya bersama Rindang menjadi poin baginya untuk magang di tempat-tempat lain. Setelah di Rindang, Putri bercerita juga pernah magang di tiga tempat lainnya. Pada tahun 2021, dia berkesempatan magang sebagai Data Analyst di Ternak Uang. Lalu di tahun 2022, Putri magang sebagai Software Development Engineer di Tokopedia. Selanjutnya di tahun yang sama, dia juga sempat magang sebagai Risk Assurance di perusahaan ternama PricewaterhouseCoopers (PwC) Indonesia. "Awalnya saya tidak memiliki niatan khusus untuk mendaftar magang, tetapi pandemi membuat saya memiliki banyak waktu untuk mencoba banyak hal baru," tutur wanita kelahiran 2001 ini.

 

Aktif di banyak kegiatan dan memperoleh banyak penghargaan Tidak hanya magang, Putri juga aktif di kegiatan kepanitiaan dan internasionalisasi. Dia pernah menjabat sebagai Ketua divisi talkshow di acara Petrolida 2021 dan Ketua Divisi Public Relations di Schematics ITS 2021.

 

Baginya, kemampuan komunikasi merupakan aset penting bagi setiap individu. "Dengan kemampuan komunikasi, kita dapat mengekspresikan pikiran kita sehingga orang lain bisa dengan mudah memahami isi pikiran kita," jelas dia. Selain pengalaman magang dan kepanitiaan, Putri juga berhasil mendapatkan sertifikasi internasional yang memperkuat keahliannya, seperti sertifikasi pelatihan cyber security dari CISCO dan cloud architecture dari Amazon Web Services (AWS). "Awalnya saya hanya tertarik dan ingin tahu lebih banyak tentang cyber security sehingga saya mengambil kursus dari Digitalent Kominfo," ujar dia. Tak berhenti di situ, Putri juga berhasil menjadi awardee angkatan pertama Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) di University of Pisa, Italia dengan salah satu course yang diambil adalah Data Mining. Selama masa studi di IISMA, Putri menghadapi banyak tantangan karena gaya pembelajaran yang berbeda dengan yang diajarkan di ITS yang lebih berfokus pada praktik. "Saya harus beradaptasi dengan metode pembelajaran yang berbeda dan lebih teoritis," tambah Putri.

 

Alami banyak rintangan selama kuliah Di balik segala pencapaian gemilangnya, Putri juga berbagi pengalaman pahit. Di mana dia sering menghadapi penolakan dalam berbagai proses seleksi.

 

Namun, dia tetap menjaga sikap positif dan menyadari bahwa tidak semua kesempatan bisa diambilnya. "Saya berusaha memanfaatkan setiap peluang yang ada, dan jika saya diterima, saya selalu berusaha memberikan kontribusi maksimal untuk mempertahankan reputasi positif," terang Putri. Meskipun memiliki banyak pengalaman di luar akademik, Putri berhasil mempertahankan fokusnya pada prestasi akademik dengan meraih IPK 4,00.

Baginya, proses perkuliahan bukanlah sebuah kompetisi, di mana ada yang menang dan kalah. Alih-alih bersaing, dia lebih memilih untuk berkolaborasi. Selain kolaborasi, kemampuan beradaptasi juga menjadi kunci penting baginya. "Saya selalu mendorong teman-teman untuk belajar sambil menjalin hubungan sosial, karena belajar tidak harus dilakukan sendirian," tegasnya sembari dia mengingatkan. Putri merasa sangat bersyukur dapat berkuliah di ITS, kareba banyak sekali peluang yang ditawarkan kepada para mahasiswanya, mulai dari karier hingga internasionalisasi. Selain itu, dirinya juga merasa dosen di ITS sangat suportif dan membantu para mahasiswanya.

Dia berharap agar ilmu yang telah diperoleh dari ITS tidak hanya disimpan untuk diri sendiri, tapi dapat bermanfaat bagi orang lain.

 

No comments:

Post a Comment